Pagophagia

Gambar

Jam 8 malam lewat banyak.

Langit terlihat cukup bersahabat, walau sesekali rembulan tampak malu-malu mengintip di balik awan. Suasana kota di salah satu tepian Sumatera malam itu tak terlalu ramai. Ah, kota ini memang selalu lengang. Warganya seperti tak mengenal kosakata macet yang akrab dengan penduduk metropolitan.

Di salah satu sudutnya, tampak ibu paruh baya pemilik warung tenda sibuk mencatat pesanan pengunjungnya, sepasang laki-laki dan perempuan. Masih muda. Mungkin usia sekitar 20an.

“Saya Mie ayam, sama ayam bakar.Nggak pakai nasi!” kata si cewek.

“Saya ayam goreng,” kata yang cowok.”Sama…”

“Nasi goreng!” potong si cewek cepat. “Iya kan?”

Temannya mengangguk.

“Terus, jus melon, banyakin es batunya, sama…” mata si cewek berpindah dari daftar menu ke wajah si cowok. “Lo apa?”

“Jeruk hangat,”

“1 mie ayam sama ayam bakar, 1 nasi goreng tambah ayam goreng, jus melon sama jeruk hangat,” kata pemilik warung mengulang pesanan pelanggannya.

Sambil menunggu pesanan tampak akrab bercengkerama di meja paling sudut. Yang cewek, mengenakan kaos hitam dan celana jeans selutut. Baik wajah maupun rambutnya tampak berantakan. Sementara cowok di depannya tampak lebih rapi, jeans panjang yang dipadu dengan kemeja batik biru dengan motif klub bola terkenal.

“Uggh, lama banget,” keluh si cewek. Bibirnya yang polos tanpa usapan lipstick maupun lipgloss tampak manyun. “Lapaarr,”

“Sabar, sebentar juga mateng,” kata si cowok menenangkan.

Si cewek menopangkan kedua tangan di dagunya. Tampak kesal. Sementara yang cowok hanya tersenyum tipis, dan menggelengkan kepalanya samar-samar.

Tak lama, meja di depan mereka sudah penuh dengan pesanan masing-masing. Masih bertopang dagu, si cewek memperhatikan gerak-gerik si cowok yang tampak memindahkan es batu di gelas air putihnya ke gelas berisi jus dengan sendok.

“Kapan makannya kalau ngeliatin gue terus gitu, Zie?” kata Sam jengah.

Zie tersenyum. “Kok tahu? Emang berasa ya kalau lagi dilihatin? Lo kan nggak lihat,”

“Ya tahulah,” kata Sam membuang muka. Terlihat salah tingkah. Zie, yang masih bertopang dagu justru terlihat makin antusias. Kali ini malah terang-terangan memandang tepat ke wajah Sam yang terlihat memerah.

“Zie, udah donk,” kata Sam yang menunduk dan mulai mencuil ayam gorengnya dengan gugup.

Zie tertawa kecil. “Gue suka lihat mata lo,Sam,”

“Ha! Iyalah. Mata gue kan bagus. Kaya orang jerman, kan?” kata Sam, tapi masih belum mampu menatap Zie balik.

“Huuu, orang Jerman di hongkong?” maki Zie. “Tapi iya sih, mata lo bagus banget,”

Sam tahu, Zie tidak main-main dengan ucapannya. Dan betul, Zie punya alasan untuk memuji matanya. Sebagai pemuda berperawakan kurus dan kecil, wajah Sam jauh dari kata tampan, setidaknya begitu kata Zie. Wajahnya hanya pas disebut manis, khas salah satu suku yang ada di pulau Jawa. Daya tarik utama dirinya ada memang pada mata. Berbeda dengan warna mata penduduk Indonesia kebanyakan yang hitam, mata Sam terlihat cokelat. Belum lagi bulu matanya yang lentik plus alis yang tebal. Hanya sayang, Sam terlalu pemalu. Dia nyaris tak pernah berani menatap lawan bicaranya lebih dari 2 detik.

“Iya. Makasih. Tapi gue tetap nggak akan pernah bisa balas tatapan lo macam itu,Zie!” kata Sam. “Udah, cepet makan. Tadi katanya lapar,”

Zie bertingkah seolah tak mendengar Sam. Dia malah sibuk menyendoki es batu dan mengunyahnya seperti kerupuk. Sam, yang anti segala sesuatu yang berhubungan dengan es merasa ngilu di sekujur badannya.

Dulu, Sam rajin menegur kebiasaan Zie yang menurutnya mengerikan itu. Merusak gigi, bikin ngilu,bikin pusing,bikin batuk-pilek.

Tapi belakangan, Sam tak mampu berbuat apa-apa ketika bibir Zie menjelaskan fakta yang  jujur, cukup mengejutkannya.

***

“Kebiasaan makan es batu kaya  gini namanya Pagophagia,Sam,” kata Zie dengan nada songong sok tahunya yang khas. “Tadinya gue nggak tahu jelas kenapa bisa gitu, tapi dari SD gue emang udah seneng ngunyah es kaya’ gini. Perasaan adem banget di mulut, sehari aja nggak ngunyah es mulut rasanya kebakaran,” 

“Hmm,terus?” 

“Terus, akhirnya pernah ada pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah.Waktu itu gue divonis darah rendah sama anemia. Dari buku, browsing internet plus nanya-nanya sama dokter kiri-kanan, ternyata gue ini masuk golongan penderita anemia defisiensi besi alias ADB . Banyak sih ciri-cirinya, tapi yang paling mencolok ya pagophagia itu tadi.Soalnya penderita ADB ini suka ngerasa sakit akibat peradangan di rongga mulut. Walau nggak nyembuhin,makan es batu sedikit banyak bikin mulut berasa lebih nyaman,” 

Sam terbengong-bengong saat itu. Dia tahu, memang ada yang tidak beres dengan tubuh Zie. Tapi untuk penyebab pastinya, Sam benar-benar tak mengerti. istilah pagophagia saja baru didengarnya dari Zie. Maklum, alumni Madrasah dan Universitas jurusan sastra, yang Sam kenal baik hanya puisi,prosa dan teman-temannya. 

Hal itu pula yang jadi alasan Sam senang mendengarkan ocehan Zie. Walau kadang tak berujung pangkal, kegemaran Zie membaca dan bertanya pada siapa saja menjadikannya sosok yang cerdas.Dalam hati Sam mengakui gadis itu sebenarnya pintar, otaknya seperti spons, menyerap informasi apa saja walau kadang rasa ingin tahunya terlalu berlebihan sehingga terkesan cerewet dan menyebalkan. Meski begitu, walau Zie kerap tak menyadari, Sam betul-betul banyak belajar dari apa yang sering diceritakan Zie padanya.

***

“Zie, udah dong ngeliatin guenya,” tegur Sam lagi. Matanya masih belum mampu membalas tatapan mata Zie yang tak bosan memandangnya.”Nanti dilanjutin lagi kan bisa? Ntar kembung lho makan es batu terus, makan dululah.Mienya ngembang nanti,”

Kali ini Zie menurut. Ditelannya potongan es batu terakhirnya, lalu dicuilnya bagian ayam bakar yang menghitam di depannya. Sejurus kemudian, tangannya dikibaskan cepat-cepat.

“Wuupps! Panas!!”

7 respons untuk ‘Pagophagia

    • he…sama kaya Sam donk,capung capung :p
      iya sih.normalnya manusia ya ngilu kalo gigitin es 😀

      #terimakasih sudah mampir.salam kenal:)

  1. kalo yg suka melintir rambut itu namanya apa?
    sam ama zie punya temen cewe nggak? *modus
    Hmm sam ama zie kenapa gak pacaran, jodohin kek 🙂

    • waduh…ga tau abang …hahaha…..
      Sam yang temannya cewek semua :p
      kalau Zie temannya cowok semua…. ahahaha.,…

      kenapa ga pacaran??? hmmm….. ga tau juga ya :p
      ntar kita cari tahu 😀

kata teman...